Bagi para pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), mengenal e-commerce merupakan sebuah keharusan. Kenapa demikian? Melalui e-commerce usaha yang sedang dijalankan akan dapat dikenal lebih luas melalui internet. Media pemasaran model ini cukup murah dan dapat menjangkau luas ke seluruh Indonesia. Dengan demikian, e-commerce akan membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Ingin tahu lebih lanjut? Berikut kami sampaikan beberapa hal tentang e-commerce seperti penjelasan e-commerce, jenis bisnisnya, dan beberapa tips meningkatkan keuntungan UMKM dengan e-commerce.
Penjelasan E-commerce
Sebelum membahas lebih lanjut dan lebih detail, pertama-tama kami akan jelaskan tentang apa itu e-commerce.
E-commerce merupakan kependekan dari electronic commerce. Istilah tersebut digunakan untuk mendeskripsikan semua jenis transaksi yang menggunakan media elektronik. Artinya, e-commerce tidak hanya digunakan untuk satu jenis transaksi. Jadi bukan istilah untuk marketplace saja ya. Membuka internet banking, memesan tiket secara online, itu pun sudah termasuk. Kegiatannya mencakup semua jenis transaksi yang menggunakan media elektronik.
Jenis-Jenis E-commerce
Jika ingin mengembangkan UMKM melalui e-commerce, lebih baik kenali dulu jenis-jenisnya. Karena selain mengetahui apa itu eCommerce, Anda juga harus mengenali jenis-jenis e-commerce agar bisa disesuaikan dengan bisnis.
Berikut kami jelaskan apa saja jenis-jenis e-commerce berdasarkan pihak yang terlibat dalam transaksi:
- B2C (Business to Consumer): jenis e-commerce yang satu ini memiliki sistem di mana perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumen sebagai pihak akhir penerima. Contohnya seperti jual beli pada toko online.
- B2B (Business to Business): perusahaan yang menjual produk atau jasa ke perusahaan lain. Contohnya seperti perusahaan perlengkapan kantor yang menjual barangnya ke perkantoran.
- C2C (Consumer to Consumer): perorangan bertransaksi dengan sesama perorangan dan biasanya melibatkan marketplace sebagai perantara. Kegiatan yang umum dilakukan contohnya menjual barang pemakaian pribadi yang masih bagus pada orang lain.
- C2B (Consumer to Business): perorangan yang menjual produk atau jasanya ke perusahaan. Contohnya seperti graphic designer yang menjual logo ke perusahaan.
- C2A (Consumer to Public Administration): jenis e-commerce di mana transaksinya dilakukan oleh individu dan lembaga pemerintah. Biasanya C2A berbentuk jasa, namun masih jarang di Indonesia.
Tips Mengoptimalkan UMKM Melalui E-commerce
Mengoptimalkan UMKM sudah semakin mudah dengan hadirnya e-commerce. Bagi pemula yang belum tahu, berikut akan kami jelaskan tips-tips penting untuk mengembangkan usaha kecil.
1. Membuat Website
Saat ini biaya pembuatan website sudah tergolong murah. Dengan modal Rp 300.000-an saja, Anda sudah bisa mendapatkan layanan hosting dan domain untuk satu tahun. Bahkan proses pembuatanya pun sudah semakin mudah dengan adanya sistem drag and drop.
Website ini berfungsi untuk dijadikan sebagai media promosi maupun pemasaran. Selain itu, website juga dapat meningkatkan kredibilitas usaha.
Membuat website bisa menjadi salah satu langkah besar bagi Anda yang ingin mengembangkan usaha secara online. Carilah paket hosting murah namun berkualitas untuk mengembangkan usaha.
2. Pemasaran Melalui Marketplace
Selain website, jangan lupa juga untuk memasarkan produk di marketplace. Saat ini ada cukup banyak marketplace yang bisa dipilih. Anda bisa memasarkan di salah satu atau beberapa di antaranya.
Berbeda dengan website, pembuatan marketplace tidak perlu mengeluarkan biaya. Dengan begitu, Anda bisa menggunakan keduanya (website dan marketplace) untuk mengoptimalkan pemasaran UMKM secara online.
Jika Anda punya biaya lebih untuk promosi, gunakanlah untuk memasang iklan di marketplace. Fitur iklan ini berbayar meskipun pembuatan akun marketplace-nya gratis.
3. Mengoptimasi Website dengan SEO
Optimasi SEO (Search Engine Optimization) merupakan hal yang penting. Optimasi tersebut mampu meningkatkan traffic yang datang ke website Anda. Dengan begitu, produk atau jasa akan mudah ditemukan oleh calon pembeli.
SEO sendiri merupakan rangkaian optimasi yang terbagi ke dalam dua bagian. Yang pertama adalah SEO off page dan SEO on page. Jika kurang paham, Anda bisa menggunakan jasa SEO yang sekarang ini banyak tersedia.
Jika belum punya modal, cukup optimasi isi artikel saja dan perjelas menu navigasi pada website. Perbaiki kualitas artikel Anda agar website memiliki nilai yang baik di mata mesin pencari seperti Google dan Bing.
4. Optimalkan dengan Marketing Media Sosial
Seperti yang kita ketahui, media sosial saat ini sudah banyak digunakan untuk kebutuhan bisnis. Anda tidak perlu menggunakan semua media sosial. Silahkan pilih salah satunya saja, contohnya seperti Facebook. Upload katalog produk atau jasa Anda di halaman (fanpage) agar terlihat lebih profesional, bukan di akun perorangan. Jangan lupa untuk membagikan konten yang bersifat soft selling agar pengunjung tidak jenuh dengan konten marketing yang Anda bagikan.
5. Menggunakan Layanan Digital Advertising (Opsional)
Khusus untuk bisnis UMKM yang sudah memiliki pendapatan tergolong baik, maka tidak ada salahnya Anda coba kembangkan dengan digital advertising.
Digital advertising merupakan salah layanan periklanan di internet. Contohnya seperti Google Advertising, Facebook Ads, IG Ads dan lainnya. Iklan ini akan membantu produk atau jasa Anda dikenal oleh lebih banyak orang di internet karena jangkauannya yang super luas.
Akan tetapi, digital advertising hanya bersifat opsional karena iklan digital ini hanya cocok untuk bisnis yang sudah berjalan dengan baik dan punya biaya atau modal yang cukup.
Manfaat E-commerce untuk UMKM
Perkembangan e-commerce berdampak positif untuk para pelaku usaha UMKM. Ingin tahu apa saja manfaat dan dampaknya?
1. Membangun Kredibilitas Usaha
Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, salah satu fungsi website yaitu untuk membangun kredibilitas bisnis. Perusahaan yang memiliki website biasanya mudah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Anda bisa menuliskan informasi kontak di website tersebut seperti nomor telepon, Whatsapp, email, hingga alamat kantor bisnis. Informasi ini akan meningkatkan rasa percaya dari pelanggan karena Anda berani mencantumkan informasi seperti itu.
2. Menjaring Pelanggan Baru dan Menjaga Pelanggan Lama
Ada sebuah fitur di media sosial hingga marketplace yang bernama "Follow". Pada website, fitur Follow yang selama disebut dengan nama yang berbeda, yakni "Newsletter".
Fitur Newsletter akan membantu setiap pelaku usaha untuk memberikan informasi terbaru kepada para follower. Contohnya ketika Anda ingin update konten, penawaran promosi, dan lainnya. Nantinya, pemberitahuan akan dikirimkan ke email pengunjung.
Fitur tersebut akan membantu perusahaan untuk menjaring pelanggan baru dan meningkatkan loyalitas pelanggan lama Anda.
3. Berfungsi Sebagai Katalog
Semua platform e-commerce yang Anda gunakan juga memiliki fungsi sebagai media katalog produk atau jasa. Contohnya website yang Anda gunakan bisa dipakai sebagai katalog foto produk, harga, dan lengkap dengan deskripsinya.
Katalog online ini memudahkan pengunjung yang ingin tahu barang atau jasa apa saja yang Anda tawarkan. Selain itu, pengunjung juga akan tahu harga dan kelebihan dari produk atau jasa yang Anda miliki.
Katalog tersebut bisa Anda arahkan langsung ke sistem transaksi agar pengunjung bisa membelinya secara online.
Dari penjelasan di atas, kini sedikit banyak Anda sudah mengenal apa itu e-commerce. Sistem pemasaran tersebut terbukti ampuh untuk mengoptimalkan keuntungan bisnis UMKM. Silakan dipraktekan dan semoga bisa berguna bagi bisnis Anda.