Bagi masyarakat kalangan ekonomi bawah hingga sedang, membeli rumah merupakan sesuatu hal yang besar. Begitu juga bagi kalangan muda, para milenial, gen Z, maupun pasangan muda, membeli rumah bagi mereka adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Bukan tanpa alasan, rumah merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus disegerakan, bahkan sedikit mendesak jika sudah berumah tangga. Pada kenyataannya, sangat tidak mudah untuk menyegerakan membeli rumah dengan berbagai kendala dan keterbatasan, terutama karena harganya yang semakin mahal.
Pengalaman membeli rumah pertama akan menjadi proses yang menyenangkan sekaligus penuh dengan tantangan. Kamu gugup dan bingung ketika akan membeli rumah pertama? Tenang, itu sangat wajar. Karena memang benar, ada banyak tahapan yang harus dilewati dan juga pertimbangan matang sebelum memutuskan membeli sebuah rumah.
Tips-tips berikut ini akan sangat bermanfaat untuk kamu para milenial, gen Z, dan pasangan muda yang hendak membeli rumah untuk pertama kali.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Rumah Pertama
Terdapat banyak tahapan dalam memilih rumah yang perlu menjadi bahan pertimbangan. Mulai dari perihal berkas-berkas resmi hingga persoalan non teknis seperti lokasi dan kriteria rumah, harga, rasio utang yang sesuai dengan keadaan finansial, dan masih banyak yang lain. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli rumah yang semoga menjadi tips untuk para kawula muda membeli rumah pertama.
1. Pelajari Riwayat Developer
Langkah pertama yang paling sederhana namun krusial adalah mengecek kualitas developer terlebih dahulu. Jangan sampai kamu memilih jasa developer yang bermasalah. Sudah banyak kasus developer yang menipu calon pembeli dengan iming-iming bunga rendah dan janji manis lain, namun nyatanya unit tidak kunjung didapat. Oleh karena itu, penting untuk kamu memastikan latar belakang dan rekam jejak si developer sebelum mengenal lebih jauh tentang unit calon rumah impianmu. Rekomendasi dari orang terdekat atau yang sudah pernah berurusan sebelumnya mungkin akan sangat membantu.
Beberapa poin yang perlu jadi perhatian dalam melihat dan memilih developer antara lain:
- Pilih developer yang terkenal dan memiliki legalitas jelas.
- Cari tahu seberapa banyak project yang sudah dia kerjakan sebelumnya.
- Apakah project atau perumahan sebelumnya berkembang dengan baik.
- Spesifikasi bangunan yang dikerjakan oleh developer seperti materialnya, denah, besaran KWH dan lain-lain.
2. Hitung Harga Rumah dan DP (Uang Muka)
Setelah memilih developer terpercaya, langkah berikutnya adalah melihat harga rumahnya. Tentu saja tahapan ini sangat penting dan harus dilakukan sedari awal. Sebelum kamu memilih rumah untuk dibeli, sesuaikan dulu apakah harganya sesuai dengan kemampuanmu. Pastikan tidak melebihi kapasitas dan kondisi finansial kamu ya. Hal itu bertujuan supaya kamu tidak kesulitan untuk menyelesaikan tagihan di kemudian hari.
Selain harga, perhatikan juga soal DP atau uang muka. Biasanya besaran DP sangat menentukan besaran cicilan rumah perbulan. Semakin besar uang muka, semakin berkurang tenor dan cicilannya. Begitupun sebaliknya. Oleh karena itu jika kamu memiliki modal awal yang besar, tidak ada salahnya untuk membayar DP sebesar-besarnya.
Kadang beberapa developer akan menawarkan promo DP 0%. Sebelum tergiur, pastikan sudah mengecek cicilan dan tenornya dulu, karena biasanya akan lebih besar atau lebih lama dari seharusnya. Namun jika sudah melalui perhitungan yang matang dan berniat tetap mengambilnya untuk meringankan beban modal awal maka tidak masalah.
3. Hitung Rasio Utang
Menurut para pakar keuangan, rasio utang hunian yang aman adalah sebesar 30% dari total pendapatan. Sebagai contoh, jika gaji kamu atau suami-istri adalah 15 juta, maka sebaiknya cicilan rumah berkisar 4 sampai 4,5 juta atau tidak lebih dari 30% penghasilan.
Kadang kala, para anak muda atau pasangan muda yang sudah kebelet punya rumah tidak begitu mempedulikan kaidah ini, yang akibatnya rasio utang berlebih membuat keuangan mereka atau keluarga kecilnya menjadi tidak stabil. Jangan lupa untuk tetap mendahuluan kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan, transport untuk bekerja, kesehatan dan dana darurat.
4. Pertimbangkan Lokasi dengan Baik
Jika sudah menimbang soal pembiayaan dan merasa cocok, langkah selanjutnya adalah menggali lebih banyak info mengenai lokasi rumah yang akan dibeli. Yang paling utama adalah apakah lokasi tersebut menunjang mobilitas kamu, seperti dekat dengan kantor tempat kamu bekerja, sekolah anak atau lainnya. Tujuannya tentu saja agar bisa memangkas waktumu.
Namun biasanya, rumah-rumah yang dekat dengan pusat keramaian seperti kantor, mall, kampus atau sekolah harganya jauh lebih mahal. Dengan demikian, memilih lokasi di pinggiran kota pun tidak ada masalah, asalkan tidak terlalu jauh dari tempat kamu dan keluarga beraktifitas.
4.1. Cek Kondisi dan Fasilitas Sekitar Rumah
Selain lokasi harus strategis dan membantu efektifitas waktu dalam beraktivitas, masih ada beberapa poin yang perlu digali dan jadi pertimbangan kamu dalam menentukan lokasi rumah yang akan dibeli, antara lain:
- Apakah lokasi rawan bencana alam seperti banjir, gempa bumi atau kekeringan.
- Ketersediaan air bersih.
- Ketersediaan fasilitas pendidikan, keagamaan dan kesehatan.
- Ketersediaan fasilitas umum lain seperti pasar, minimarket, apotek dan lainnya.
- Tingkat kriminalitas di lingkungannya.
- Tingkat kemacetan dan polusi udara.
4.2. Pilih Hunian Eco-Living
Eco-living adalah sebuah konsep perumahan yang menekankan keseimbangan antara hunian dengan alam. Dalam konsep rumah eco-living, suatu tempat tinggal tidak hanya mengedepankan estetika saja namun juga harus ramah lingkungan. Dengan harapan akan tercipta lingkungan perumahan yang nyaman dan sehat. Selain itu konsep ini berpartisipasi menyelamatkan lingkungan, di tengah keadaan bumi saat ini yang butuh perhatian lebih.
Keunggulan rumah dengan konsep eco-living diantaranya desain yang memperhatikan sirkulasi dan ventilasi udara, sehingga kesehatan penghuninya lebih terjamin dan berkualitas. Selain itu jendela yang memungkinkan untuk mendapat pencahayaan yang lebih maksimal serta tersedianya taman udah bersantai.
Konsep eco-living sangat populer dan banyak digunakan pada hunian di luar negeri, namun Indonesia sendiri konsep ini masih jarang digunakan. Salah satu perumahan yang mulai menerapkan konsep eco-living adalah Metland Cikarang. Perumahan yang berada di Cikarang, Jawa Barat ini sudah mulai menerapkan Eco-Living demi terciptanya hunian yang nyaman dan lingkungan yang sehat. Malahan calon penghuni akan diberi pelatihan Eco Living Class, yaitu bimbingan pra-huni yang melatih cara hemat energi, cara home farming sampai pemilahan sampah. Keren sekali bukan?
Penjualan rumah tahap 1 di Metland Cikarang dibuka sejak bulan Juni 2023 dengan harga mulai 475 jutaan. 3 tipe rumah yang diluncurkan yaitu:
- Tipe 26/72 (1 lantai, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 carport dan halaman belakang) harga mulai Rp 475 juta.
- Tipe 32/72 (1 lantai, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 carport dan halaman belakang) harga mulai Rp 520 juta.
- Tipe 50/84 (1 lantai, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 carport dan halaman belakang + lantai mezanine) harga mulai Rp 768 juta.
5. Pilih Jenis Kredit dan Suku Bunga Paling Sesuai
Setelah semua dirasa sudah pas, langkah berikutnya adalah memilih jasa kredit. Seperti kita ketahui untuk saat ini kredit adalah metode pembelian yang paling umum digunakan dalam membeli rumah. Ada sistem kredit yang melakukan cicilan langsung kepada developer tanpa bantuan pihak bank. Namun yang lebih umum dan paling banyak dipilih masyarakat adalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah) melalui bank-bank konvensional yang bekerja sama.
Sejumlah bank memiliki penawaran KPR dengan skema cicilan yang beragam. Mulai dari suku bunga yang bervariasi hingga prosedur yang berbeda-beda. Tugas kamu adalah mencari info sebanyak-banyak mengenai masing-masing bank dan penawarannya. Jangan sungkan untuk membandingkan antara satu bank dengan bank lainnya, hingga menemukan penawaran paling terbaik dan pas dengan kondisi keuangan kamu. Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika memilih KPR.
- Perhatikan jenis bunga.
- Kebijakan bank ketika ada perubahan suku bunga.
- Total biaya KPR setelah biaya lain-lain seperti notaris, akta jual beli PPAT, dsb.
- Kebijakan dan penalti ketika KPR lunas lebih cepat.
- Syarat kredit dan dokumen yang diperlukan.
Setelah menemukan bank untuk KPR yang cocok, langkah selanjutnya kamu tinggal menyiapkan administrasi dan mengajukan pemberkasan. Impian kamu memiliki rumah impian sudah semakin dekat.
Kesimpulan
Dalam memilih rumah pertama, kita harus bijak dan mempertimbangkan banyak hal dengan matang. Terutama untuk para anak muda dan pasangan muda, harus banget nih membaca tips memilih rumah di atas. Karena biasanya, mereka yang masih berjiwa muda masih terlalu emosional dan terburu-buru dalam menentukan pilihan, termasuk memilih rumah yang akan dibeli. Beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang antara lain harga, bunga, DP, lokasi beserta lingkungannya, hingga jasa developer yang dipilih.
Jika memungkinakan, belilah rumah yang mengusung konsep eco-living sehingga hunian lebih nyaman dan sehat juga kamu berperan dalam menyelamatkan lingkungan dan bumi tempat kita tinggal.