Dalam proses pengembangan website, selain provider hosting, pemilihan database yang tepat memiliki peranan yang sangat krusial. Hal ini dikarenakan database berfungsi sebagai wadah untuk mengelola sejumlah besar data, seperti yang terdapat pada website atau aplikasi. MongoDB muncul dengan pendekatan yang menawarkan fleksibilitas dalam mengelola serta menyimpan data.
Saat ini, banyak perusahaan besar yang memanfaatkan MongoDB karena kemampuannya dalam mengelola data secara efektif. MongoDB menjadi preferensi utama bagi para pengembang di perusahaan yang ingin merancang website dan aplikasi dengan tingkat ketepatan yang tinggi.
Apa saja kelebihan MongoDB hingga populer digunakan oleh berbagai kalangan profesional? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, pahami terlebih dulu apa itu MongoDB, fitur, manfaat, serta cara kerjanya.
Mengenal Apa Itu MongoDB
MongoDB menjadi salah satu tipe database NoSQL yang populer dalam pengembangan website. Berbeda dengan database SQL yang menggunakan tabel relasional untuk menyimpan data, MongoDB mengadopsi pendekatan berbasis dokumen yang memanfaatkan format JSON (JavaScript Object Notation) untuk penyimpanan data.
Penggunaan NoSQL umumnya ditujukan untuk mengelola data dalam skala besar atau big data, mengakibatkan perbedaan signifikan dalam arsitektur database. Ini adalah area di mana MongoDB unggul dalam pengelolaan data, terbukti dari pilihan yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti Adobe, Google, dan eBay.
Fitur-fitur Pada MongoDB
Sebagai sistem database yang mendukung aplikasi dan website, MongoDB yang disediakan oleh berbagai provider hoating ini menyediakan beragam fitur dengan ciri khas seperti berikut.
Tanpa Skema & Document Oriented
Database tanpa skema atau dikenal sebagai schema-less database adalah himpunan data yang memuat berbagai jenis dokumen. Setiap dokumen terdiri dari berbagai isi dengan ukuran yang berbeda-beda.
Selain itu, MongoDB menyimpan data dalam bentuk dokumen dan bukan dalam tabel, sehingga data di dalamnya tersimpan dalam bentuk field, bukan baris atau kolom.
Indeks & Skalabilitas
Data yang tersimpan di dalam MongoDB diindeks menggunakan indeks primer dan sekunder. Ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pencarian dan pengambilan data, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
MongoDB menyediakan dua fitur utama untuk skalabilitas, yakni skalabilitas horizontal melalui sharding. Sharding melibatkan distribusi data ke beberapa server berbeda. Data besar dipecah menjadi kelompok yang lebih kecil menggunakan shard key, lalu didistribusikan ke server yang berbeda.
Replikasi & Agregasi
Fitur replikasi pada MongoDB memungkinkan pembuatan salinan data yang dikirimkan ke berbagai server. Ini memberikan keamanan tambahan karena jika salah satu server mengalami masalah, data tetap aman berkat salinan yang ada di server lain.
MongoDB juga memiliki tiga jenis agregasi, yaitu agregasi melalui pipeline, fungsi map-reduce, dan agregasi berorientasi pada tujuan khusus. Agregasi berfungsi untuk memanipulasi data dengan tujuan menghasilkan hasil tunggal atau hasil perhitungan.
Cara Kerja MongoDB
Pada penggunaan MongoDB, diperlukan sejumlah tools seperti sistem operasi command prompt dan installer. Bagi pengguna Linux, instalasi MongoDB dapat dilakukan dengan menggunakan versi .zip
atau .tgz
, kemudian diekstraksi dan disimpan di folder /opt/
. Pada platform Windows, instalasi MongoDB dapat dilakukan menggunakan installer .exe
.
Setelah struktur direktori tersusun, langkah berikutnya adalah menghubungkan ke MongoDB melalui command. Pengguna dapat menggunakan Mongo Client setelah memasuki direktori MongoDB dan mengaktifkan REPL (read eval print loop). Untuk membuat database menggunakan MongoDB, cukup menambahkan dokumen baru ke database yang diperlukan. Setelah itu, database dapat diperiksa dengan command "show dbs"
.
Langkah selanjutnya adalah membuat dokumen baru menggunakan MongoDB dengan array sebagai kolom. Setiap kolom memiliki atribut yang berbeda, menghilangkan kebutuhan akan relasi seperti pada RDBMS. Keuntungan utama penggunaan MongoDB adalah kemampuannya dalam mencari dokumen yang tersimpan dalam koleksi. Pengguna dapat dengan mudah menemukan dokumen melalui command "db.(nama database).find()"
.
Kesimpulan
MongoDB bekerja dengan memuat data ke dalam dokumen format JSON, yang kemudian dikelompokkan dalam koleksi. Sistem ini juga memanfaatkan indeks untuk pencarian data, dan dilengkapi dengan fitur replikasi dan sharding guna skala dan penyediaan data yang lebih besar. Sebagai database NoSQL (Not Only SQL), MongoDB mampu menjadi solusi unggul untuk mengelola data kompleks dan beragam dengan efisien.